Senin, 22 Juni 2009

Praktikum di Loksado



Loksado adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang beribukota di kota Kandangan. Disini merupakan hulu sungai dari hampir seluruh sungai yang mengalir di Kalimnatan Selatan. Disini kami melakukan pengukuran debit air di sungai Amandit pada titik koordinat S 02 47' 18,7" dan E 115 27' 17,0" dengan ketinggian 118 meter di atas permukaan air laut. Alat yang digunakan dalah Flowmeter yaitu alat untuk menghitung besar kecepatan aliran air dan GPS yaitu alat untuk mengetahui koordinat tempat dan ketinggian dari permukaan laut. Setelah melihat-lihat daerah tersebut, potensi yang dapat dikembangkan adalah pariwisata. Sedangkan aliran airnya kurang cukup untuk menghasilkan energi listrik yang cukup besar. Berdasarkan observasi kami debit air sungai tersebut hanyan 3,17 m3 /s. Kedalaman sungai rata-rata hanya 60 cm, lebar sekitar hanya 10 meter. Sehingga kurang bias dimanfaatkan untuk pembangikt listrik.

Untuk mengukur lebar sungai kami hanya memakai kayu-kayu yang ada disekitar sungai, kayu-kayu tersebut kami tancapkan satu persatu sejauh 1 meter pada air sungai tersebut setinggi air yang mengalir dan selebar sungai tersebut, kemudian mengukur ketinggian air masing-masing kayu tersebut. Setelah mendapatkan luas penampang alir air tersebut, kemudian mengukur kecepatan air , bisa menggunakan flowmeter ataupun manual yaitu dengan cara melarutkan kertas atau daun di atas permukaan air sejauh jarak tertentu , dan akhirnya akan mendapatkan nilai kecepatan air tersebut. Sedangkan debit aliran dapat di dapatkan dengan cara mengalikan antara kecepatan air dengan luas penampang aliran sungai yang telah di ukur tadi. Berdasarkan hasil pengukuran kami dalam mengukur debit air sungai amandit tersebut, kami memperkirakan debit air per tahun sungai amandit tersebut adalah sekitar 3,17 m3/s.


Sebaiknya Pemerintah daerah ikut serta mengembankan daerah wisata tersebut sehingga maikn banyak menarik wisatawan dari kalsel maupun luar kalsel, yaitu dengan menyediakan akomodasi yang baik seperti penginapan serta memperbaiki infrastruktur daerah tersebut misalnya perawatan jalan dan listrik. Sehingga potensi daerah tersebut sebagai kawasan tidak tersia-siakan apalagi daerah tersebut memiliki nilai sejarah yang penting tentang Proklamasi Kemerdekaan Kalimantan oleh Brigjend Hasan Basri.

Minggu, 21 Juni 2009

Lahan Basah di Kalimantan Selatan

Bendungan Riam Kanan Sebagai Buffer Banjir


Semua orang yang tinggal di Kalsel pasti mengetahui bendungan ini. Bendungan yang terletak pada Coordinates: 3°31'6"S 115°0'32"E dan seluas 92 km2 (lihat foto aerial daerah waduk) ini selain sebagai sebagai pembangkit lisrik, bendungan ini juga sebagai tempat wisata dan pemberdayaan hasil ikan air tawar. Tapi tahukah mereka bahwa Bendungan Riam Kanan ini juga berfungsi sebagai Buffer Banjir, yaitu suatu lahan basah penyangga agar daerah sekitarnya tidak kelebihan air dari hujan deras pada musim penghujan. Salah satu kejadian penting megnenai fungsi bendungan tersebut adalah naiknya air waduk Riam Kanan pada akhir bulan Juni 2006 karena intensitas hujan yang tinggi di daerah hulu.

Seperti diketahui luas tangkapan air hujan (catchment area) adalah 1,043 km2, Emergency Spillway merupakan saluran pembuangan air waduk melalui perbukitan di sebelah kiri bendungan (dari arah waduk) dan didesain untuk keadaan darurat bila ketinggian muka mencapai EL 63.0 yaitu permukaan air yang dikategorikan sebagai muka air banjir. Dengan ketinggian 60 cm di bawah permukaan air banjir, maka sebagian kawasan emergency Spillway sudah mulai terkikis. Sejumlah rumah di daerah waduk yang dibangun pada ketinggian kurang dari elevasi 62.00 akan terendam.
Sementara itu Service Spillway sebagai saluran pembuangan air waduk beroperasi bila level air mencapai EL 57 m, dengan kecepatan pembuangan 500 m3/detik. Jumlah air yang disalurkan selama 18 hari diperkirakan mencapai 750 juta meter kubik. Bandingkan dengan kapasitas penyimpanan air terbesar (gross) 1,200 juta m3, dan kapasitas penyimpanan air effektif 600 juta m3. Di daerah emergency Spillway juga perlu diadakan perataan tanah dan pembuangan lumpur, sehingga tidak mengganggu lalu lintas bagi warga yang berdiam disekitarnya. Coba bayangkan jika bendungan ini tidak dapat menjalankan fungsinya, mungkin daerah sekitarnya sudah terendam banjir.

Dari hal diatas dapat kita ketahui fungsi Bendungan Riam Kanan selain sebagai pmbangkit tenaga listrik, yaitu :

  • Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya kering.
  • Mencegah terjadinya banjir.
  • Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai.
  • Sumber energi.
  • sumber makanan nabati maupun hewani, yaitu dari hasil ikan dan tumbuh-tumbuhan yang terdapat di areal bendungan ini.

Jadi keberadaan lahan basah seperti Bendungan Riam Kanan dan juga lahan basah yang memiliki fungsi yang sama sangat penting. Kita harus bisa menjaga dan memberdayakan lahan basah ini untuk kemaslahatan kita bersama.




Tugas PLLB "DAS"

Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima,mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau. DAS merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan di dalamnya terdapat keseimbangan inflow dan outflow dari material dan energi. Selain itu pengelolaan DAS dapat disebutkan merupakan suatu bentuk pengembangan wilayah yang menempatkan DAS sebagai suatu unit pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang secara umum untuk mencapai tujuan peningkatan produksi pertanian dan kehutanan yang optimum dan berkelanjutan (lestari) dengan upaya menekan kerusakan seminimum mungkin agar distribusi aliran air sungai yang berasal dari DAS dapat merata sepanjang tahun. Dalam pendefinisian DAS pemahaman akan konsep daur hidrologi sangat diperlukan terutama untuk melihat masukan berupa curah hujan yang selanjutnya didistribusikan melalui beberapa cara. Konsep daur hidrologi DAS menjelaskan bahwa air hujan langsung sampai ke permukaan tanah untuk kemudian terbagi menjadi air larian, evaporasi dan air infiltrasi, yang kemudian akan mengalir ke sungai sebagai debit aliran. Dalam mempelajari ekosistem DAS, dapat diklasifikasikan menjadi daerah hulu, tengah dan hilir. DAS bagian hulu dicirikan sebagai daerah konservasi, DAS bagian hilir merupakan daerah pemanfaatan. DAS bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan fungsi tata air, karena itu setiap terjadinya kegiatan di daerah hulu akan menimbulkan dampak di daerah hilir dalam bentuk perubahan fluktuasi debit dan transport sedimen serta material terlarut dalam sistem aliran airnya. Dengan perkataan lain ekosistem DAS, bagian hulu mempunyai fungsi perlindungan terhadap keseluruhan DAS. Perlindungan ini antara lain dari segi fungsi tata air, dan oleh karenanya pengelolaan DAS hulu seringkali menjadi focus perhatian mengingat dalam suatu DAS, bagian hulu dan hilir mempunyai keterkaitan biofisik melalui daur hidrologi.





B. Pemanfaatan Daerah Aliran Sungai Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pada zaman atau era globalisasi ini Listrik merupakan kebutuhan primer manusia. Contohnya saja, suatu perindustrian besar tidak akan dapat memproduksi barang apabila tidak ada listrik, karena suatu perindustrian yang besar menggunakan mesin-mesin yang menggunakan tenaga listrik, untuk itu listrik sangat dibutuhkan di dalamnya. Tetapi dipihak lain listrik itu menggunakan energi yang di dapat dari alam yang dapat habisapabila di ambil secara terus-menerus, untuk itu peranan dari bidang keahlian fisika sangat diharapkan dalam hal ini, untuk dapat mengatasi akan permasalahan yang merupakan suatu kebutuhan penting tetapi terbatas ini. Air mungkin merupakan salah satu alternative dari sekian banyak alternative untuk menghasilkan energi pengganti energi dari alam misalnya minyak. Telah diketahui bahwa Konsep daur hidrologi DAS menjelaskan bahwa air hujan langsung sampai ke permukaan tanah untuk kemudian terbagi menjadi air larian, evaporasi dan air infiltrasi, yang kemudian akan mengalir ke sungai sebagai debit aliran.
Pada DAS tersebut di pasang sebuah turbin. Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul susu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis,Kaplan,Pelton,dll. Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC. Dan karenanya energi alternative dapat di buat.

MID PLLB

Nama : Muhammad Salahuddin
NIM : J1D108063

Soal MID PLLB
1. Dalam siklus hodrologis, lahan basah mempunyai peran penting. Sebutkan dan jelaskan peran tersebut. Berikan penilaian terhadap lahan basah di Kalimantan Selatan, sampai sejauh mana keberadaan peran tersebut?
2. Curah hujan rata-rata tahunan di Meratus 1000 M liter/bulan, 80% menjadi air larian dan masuk ke berbagai sungai, di antaranya 1.800.000 liter/tahun mengalir melalui Sungai Riam Kiwa. Namun dari sungai ini hanya mampu mengairi 100 hektar lahan dengan masing-masing 9000 liter/tahun. Sisanya kembali terevaporasi dan evapotranspirasi. Dengan asumsi yang sama, berapakah peranan vegetasi dalam melakukan evapotranspirasi pada lima sungai lainnya, yakni Sungai Riam Kanan, Sungai Amandit, Sungai Batang Alai, Sungai Alabio, dan Sungai Tabalong jika perbandingan debit airnya sepanjang tahun 1 : 1 : 1 :1 : 1 ? Tentukan juga total transpirasi dan evapotranspirasi jika perbandingannya 1 : 2 !
3. Sebutkan perbedaan antara rawa lebak dan rawa pasang surut!
Jawab

1.Salah satu peran lahan basah yang penting dalam siklus hidrologi yaitu sebagai penyimpan air(bisa juga disebut penampung air). Air hujan yang turun ke kawasan lahan basah tersebut akan disimpan di kawasan tersebut. Sehingga bisa juga berfungsi sebagai Buffer banjir. Di Kalimantan fungsi lahan basah sebagai buffer bnajir kurang baik atau efisien, hal tersebut dapat kita lihat dari seringnya dearah di Kalimantan Selatan yang dilanda banjir. Jadi tidak lah berlebihan jika sya beri skor 45 untuk funsi ini di Kalimantan. Funsi yang lain adalh sumber nutrisi. Dalam hal ini di Kalimantan Selatan cukup dimanfaatkan, seperti penggunaan tambak, keramba dan pemancingan oleh nelayan. Untuk peranan ini skor yang saya berikan adalah 80. Sedangkan dari hal pariwisata, kebanyakan lahan basah di Kalimantan Selatan kurang mendukung, walaupun ada juga yang bagus seperti Loksado.dalam hal sedimentasi yang dibawa oleh run off, maka wetland juga menahan unsur-unsur hara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman, juga menahan endapan agar tidak terbawa oleh arus sungai yang akan menyebabkan pendangkalan, skornya adalah 70. Sebagai sumber air bersih, lahan basah di kalsel kurang baik sehingga skor 60 sudah memenuhi.

2. Curah hujan rata-rata di Meratus = 1000 M liter/bulan = 1000000000 liter/bulan
atau 1000000000 x 12 bulan = 12000000000 liter/tahun
80% mengalir melalui sungai yaitu 80% x 12000000000 = 9600000000 liter/tahun
Di sungai Riam Kiwa = 1800000 liter/tahun
yang mengaliri 100 hektar lahan masing-masing 9000 liter/tahun
Jadi seluruhnya, = 9000 x 100 = 900000 liter/tahun
Sisa air di sungai Riam Kiwa sebesar 900000(1/2nya) terevaporasi dan evapotranspirasi
atau 50% dari jumlah air yang masuk ke Riam Kiwa terevaporasi dan evapotranspirasi.
Sisa di lima sungai (sungai Riam Kanan, sungai Amandit, sungai Batang Alai, sungai Alabio dan sungai Tabalong) sebesar = 9600000000 – 1800000 = 9598200000 liter/tahun
Sisa air dari pegunungan Meratus dibagi sama ke masing-masing 5 sungai tadi, yaitu
9598200000/5 = 1919640000 liter/tahun permasing-masing sungai
Dengan Asumsi yang sama dengan yang terjadi pada sungai Riam Kiwa terhadap sungai-sungai lainnya,
Masing-masing sungai memiliki besarnya evaporasi dan evapotranspirasi sebesar
= ½ x 1919640000 = 959820000 liter/tahun
Perbandingan total evaporasi dan evapotranspirasi yaitu 1: 2, sehingga besarnya evapotranspirasi
= 959820000 x 2/3 = 639880000 liter/tahun
dan evavorasi sebesar = 319940000 liter/tahun'

3.perbedaan rawa lebak dan rawa pasang surut yaitu
Pada rawa lebak(tergenang)

Air yang ada dipengaruhi oleh banyaknya air hujan yang turun

Airnya biasanya bersifat tawar


Terletak di daerah cekungan

Sifat airnya tawar

Biasanya ditumbuhi tanaman yang besar

Sedangkan pada rawa pasang surut

Air yang ada dipengaruhi oleh pasang surut air laut

Airnya biasanya bersifat payau bahkan asin

Terletak di dekat pantai atau muara sungai

Sifat airnya asin atau payau

Biasanya ditumbuhi tanaman bakau